Call Us: (0351) 439120
Email:
kawedanan.pusk@gmail.com
Your Company Address
Jl. A. Yani No. 372 Kabupaten Magetan
Persiapkan Generasi Penerus yang Sehat dan Berprestasi, Puskesmas Kawedanan memberikan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi pada Remaja
Permasalahan remaja yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi, sering kali berakar dari kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran.Banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan hal ini, mulai dari pemahaman mengenai perlunya pemeliharaan kebersihan alat reproduksi,
pemahaman mengenai proses-proses reproduksi serta dampak dari perilaku yang tidak
bertanggung jawab.Remaja harus mampu menghindari permasalahan-permasalahan seiring
dengan masa transisinya. Pernikahan dini, kehamilan remaja yang tidak diinginkan, dan
kurangnya pendidikan mengenai kesehatan seksual dan reproduksi merupakan beberapa
tantangan bagi para pemuda di Indonesia yang dapat berdampak di masa kini dan nanti.
Menyikapi hal tersebut diatas Puskesmas Kawedanan bekerjasama dengan MTsN 4 Magetan melaksananakan penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja pada hari Senin, 17 Juli 2023 di MTsN 4 Magetan dalam acara Masa Taaaruf Madrasah yang dihadiri oleh pihak Sekolah, siswa kelas 7 dan pengurus Osis.
Menurut dr. Renny Kurniawaty, Kepala Puskesmas Kawedanan selaku narasumber menyatakan Data Riskesdas menyampaikan persentase remaja yang pernah mendapatkan penyuluhan
Kesehatan Reproduksi di Indonesia sebanyak 25.1%. Minimnya Pengetahuan Kespro remaja berdampak pada aktivitas seksual
diantaranya 15.9% remaja laki-laki dan 10.1% remaja putri di usia 18 tahun sudah pernah
melakukan hubungan seksual, 771 dari 10.000 remaja putri usia 18-19 tahun pernah mengalami
kehamilan.Hal itu juga membuat terjadinya pernikahan dini yang terus menerus akan
menimbulkan dampak bagi bonus demografi suatu negara.
Melihat dari masalah kesehatan reproduksi ini banyak melanda usia remaja, perlu adanya
peningkatan pengetahuan dengan dilakukannya edukasi tentang kesehatan reproduksi agar
intervensi dapat tepat sasaran, serta meningkatkan peluang usia produktif dalam meraih puncak
bonus demografi tahun 2030 yang akan datang.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu keadaan sejahtera secara fisik, mental, sosial, tidak semata bebas penyakit dan cacat terkait dengan sistem, fungsi dan reproduksi. Dengan memahami kesehatan reproduksi, maka remaja akan memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya. Remaja akan memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksinya. “Dan apabila terjadi permasalahan alat reproduksinya, remaja dapat melakukan berbagai pencegahan sedini mungkin,”
Jumlah remaja usia 10-24 tahun adalah sekitar 64
juta atau 28,64% dari jumlah penduduk Indonesia maraknya pergaulan
bebas di kalangan remaja akhir-akhir ini disebabkan karena faktor kurang
nya pengetahuan remaja tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi.
Edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan hal yang penting
sebagai upaya menghindari seks bebas, penyebaran penyakit kelamin dan
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD).
Berdasarkan evaluasi penyuluhan tersebut pada dasarnya sebagian siswa pernah
terpapar dengan informasi terkait masalah kesehatan reproduksi. Adapun siswa yang masih
memiliki pengetahuan kurang tentang kesehatan reproduksi, belum mengetahui bahwa kesehatan
reproduksi adalah hal yang sangat penting untuk dipahami, terutama pada masa
peralihan/remaja. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu adanya strategi khusus untuk
meningkatkan kesadaran dan perilaku siswa dengan pendampingan dan pemberian informasi yang tepat dari keluarga, sekolah dan pihak lain.