Call Us: (0351) 439120
Email:
kawedanan.pusk@gmail.com
Your Company Address
Jl. A. Yani No. 372 Kabupaten Magetan
Stunting masih menjadi salah satu masalah gizi yang perlu diperhatikan. Berdasarkan hasil penimbangan tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas kasus balita stunting yaitu sebesar 10,2% kemudian mengalami penurunan pada tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas Kawedanan kasus balita stunting yaitu sebesar 8,9%. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih. Deteksi dini pada balita stunting dilakukan melalui intervensi balita yang tidak naik berat badannya (weight faltering). Weight faltering adalah gangguan pertumbuhan pada bayi yang ditandai dengan berat badan berada di bawah rata-rata atau di bawah standard kurva tinggi badan untuk usia WHO. Weight faltering adalah kondisi yang kerap dialami oleh bayi berusia 4 bulan dan masih mendapatkan ASI eksklusif, namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga terjadi pada bayi usia berapa pun. Jika dibiarkan, weight faltering dapat meningkatkan risiko stunting atau gagal tumbuh pada anak.
Balita pada umumnya tinggal dan diasuh oleh orang tua mereka sendiri. Akan tetapi di Indonesia khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Kawedanan masih banyak ditemui bahwa balita tinggal bersama dengan kedua orang tuanya, nenek kakeknya bahkan dengan anggota keluarga lainnya. Sehingga, tumbuh kembang anak tidak hanya bergantung pada orangtua, tetapi juga orang terdekat yang hidup di sekitarnya, termasuk kakek dan nenek. Kakek dan nenek mesti mampu menjalankan pola pengasuhan yang baik supaya anak tidak menjadi stunting. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melibatkan nenek dalam kegiatan pencegahan stunting salah satunya adalah dengan memberikan edukasi kepada nenek tentang cara pemberian makanan bayi dan anak serta pola asuh yang tepat. Teknik pemberian pengetahuan kesehatan dapat diberikan dengan berbagai metode, model bahkan media-media pendukung lainnya, sehingga pada saat penyampaian tidak akan mengalami kejenuhan. Metode yang dapat digunakan adalah emo demo.
Emotional Demonstration adalah sebuah pendekatan komunikasi perubahan perilaku yang inovatif yang sudah terbukti efektif memperbaiki perilaku ibu terkait pemberian makan pada bayi dan anak. Kelas Nabila Cantika adalah kelas nenek asuh balita yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan nenek pengasuh balita dengan metode emo demo.
Dari permasalahan di atas, lahirlah inovasi NABILA CANTIKA (Nenek Asuh Balita Cegah Stunting Puskesmas Kawedanan) pada April 2023 karena rendahnya capaian N/D di wilayah Puskesmas Kawedanan pada tahun 2022 yaitu 51,1% dari target 84%.
Tujuan umumnya adalah meningkatkan capaian N/D dan menurunkan angka stunting di Puskesmas Kawedanan. Sedangkan tujuan khusus yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan nenek pengasuh balita tentang pemberian makan pada bayi dan anak
b. Merubah pola asuh nenek tentang pemberian makan bayi dan anak
c. Mencegah terjadinya stunting pada balita yang diasuh oleh neneknya
Mega Cahyani P
Penanganan cegah stunting sejak dini cukup penting di masa kini.
Puskesmas Kawedanan
Selamat pagi pak/bu. Penanganan Stunting sangat diperlukan sejak dini demi Masa Depan Anak.