dr. RENNY KURNIAWATY menjadi narasumber seminar di MTsN 4 Magetan

dr. RENNY KURNIAWATY menjadi narasumber seminar di MTsN 4 Magetan
24 Agustus 2023 No Comments Tak Berkategori Puskesmas Kawedanan

Benarkah Puber Masa Penuh Bahaya?

Remaja laki-laki membunuh lawan mainnya, Geng cewek membantai teman sendiri, Anak SMP mencabuli anak SD, Seorang remaja bunuh diri mungkin itu sedikit dari berita yang pernah kita baca.

Masa Remaja adalah fase transisi dari anak-anak yg penuh keceriaan menuju masa dewasa yg penuh tekanan, upss maksudnya penuh pemikiran, ah sama saja lah ya. Remaja berada pada rentang usia 10-18 tahun menurut Kemenkes, yang ditandai dengan tanda – tanda pubertas.

Apa itu masa pubertas? Nah, ini sebuah ulasan yg cukup menarik lho. Pubertas adalah masa dimana perubahan yg terjadi pada remaja dikarekan pertumbuhan dan perkembangan terutama tanda-tanda seksualnya. Perubahan fisik yg dimulai dengan munculnya jerawat, perubahan suara hingga perubahan postur tubuh.

Pada perempuan mulai nampak pembesaran payudara, munculnya bulu pada ketiak dan area kemaluan dan dimulainya siklus mentruasi.

Sedangkan pada laki-laki munculnya bulu selain di ketiak dan area kemaluan juga bisa memenuhi di dada, perut, tangan dan kaki. Pada laki-laki juga terjadi perubahan ukuran dan kerja organ reproduksi mulai dari penis, testis dan skrotum. Karena perkembangan organ reproduksi itulah remaja laki-laki mulai merasakan mimpi basah.

Selain perubahan secara fisik, remaja juga mengalami perubahan psikis, mental, kognitif dan sosial. Alamiah mereka cenderung lebih senang berkumpul dengan teman sebaya daripada bersama keluarga. Pemilihan teman atau komunitas inilah yang akan membawa pengaruh besar bagi pergaulan dan masa depan remaja.

Edukasi, pendampingan dan pembinaan secara integral dari keluarga, sekolah dan masyarakat akan menuntun para remaja menjalani perubahan dirinya dan menemukan versi terbaik dari dirinya.

Tidak sedikit remaja yang belum memahami cara merawat dan konsekuensi dari masa pubertas. Cara merawat organ reproduksi kadang masih menjadi hal sepele yang tidak diketahui ilmunya. Hal ini akan berdampak panjang di masa depan. Selain itu, banyak yang tidak paham bahwa remaja yang pubertas secara seksual sudah bisa membuahi dan bisa hamil meskipun usia mereka masih terlalu dini.

Gejolak mental yang mereka rasakan seperti mudah galau, baper dan sensitif serta dorongan untuk menyukai lawan jenis sering membawa mereka terjebak dalam pergaulan yang menjerumuskan. Tugas kita bersama mendampingi mereka untuk memahami, memilah dan memilih mana yang harus dilakukan dan mana yang harus di jauhi, tentunya dengan memperhatikan ego mereka yang belum stabil.

Ajak mereka berdiskusi, bukan dengan menghakimi. Rangkul dan bimbing mereka dengan hati, bukan dengan emosi. Karena mereka sedang dipersimpangan jalan mencari jati diri. Ditangan merekalah kelak nasib bangsa ini akan ditentukan.
So, mereka akan menjadi remaja berprestasi atau menjadi remaja bermasalah, ada peran kita disana.

#ProjectP5
#MTsN4Magetan
#PuskesmasKawedanan

Kementerian Kesehatan RI

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *